Tuesday, May 17, 2011

Kamu yang halal bagi ku


Untuk Suamiku
Pernikahan atau perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia.
Isteri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah,
Apalagi secantik Zulaikha.
Justeru Isterimu hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita,
Menjadi Sholehah….

Pernikahan atau perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Isteri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Isteri ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Isteri kiasan ternakan, Kamu gembalanya,
Isteri adalah murid, Kamu mursyidnya,
Isteri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya.
Saat Isteri menjadi madu, Kamulah penawar bisanya,
Seandainya isteri tulang yang bengkok, berhatilah meluruskannya.

Pernikahan atau perkawinan,
Menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa.
Untuk belajar meniti sabar dari redha Allah SWT.
Karena memiliki istri yang tidak sehebat mana,
Justeru ……

Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Rasullulah,
Pun bukan pula sayyidina Ali Karamallahhuwajhah,
Cuma suami akhir zaman,
Yang berusaha menjadi soleh…
Amin.

Untuk Isteriku
Pernikahan atau perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia.
Suami yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Muhammad saw,
Tidaklah setaqwa Ibrahim as,
Pun tidak setabah Ayub as,
Ataupun segagah Musa as,
Apalagi setampan Yusuf as.
Justeru Suami hanyalah jejak akhir zaman,
Yang punya cita-cita,
Membangun keturunan yang Soleh….

Pernikahan atau perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya,
Suami adalah nahkoda kapal, Kamu navigatornya,
Suami bagaikan budak yang nakal, Kamu adalah penuntun kenakalannya,
Saat suami menjadi raja, Kamu nikmati anggur singgasananya,
Seketika suami menjadi bisa, Kamulah penawar ubatnya,
Seandainya suami mengata yang lancang, Sabarlah memperingatknnya.

Pernikahan atau perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa.
Untuk belajar meniti sabar dari redha Allah SWT.
Karena memiliki isteri yang tidak segagah mana,
Justeru ……

Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna di dalam menjaga,
Pun bukan pula Hajar, yang begitu setia dalam sengsara.
Cuma wanita akhir zaman,
Yang berusaha menjadi solehah…
Amin.

Nukilan:Fatika

P.S Aku edit sikit puisi ni supaya kita paham sebab bahasa asal adalah indonesia..tapi memang terpana aku seketika bila baca..

1 comment:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Popular Sepanjang Zaman